Sabtu, 26 April 2014

Asy Syahadatain,Sejarah Dan Kumpulan Nadzom



  Nanangrettanto 26.49 No comments
Tahun 1920an kondisi di mana bangsa indonesia pada umumnya sedang berada  dalam keterpurukan akibat penjajahan koloniaslisme yang ber abad abad , begitupun masyarakat cirebon khususnya di desa panguragan cirebon , tempat di mana Al Habib Umar Bin Ismail Al Yahya atau yang lebih di kenal  dengan Abah Umar Panguragan di lahirkan dan syiar.

 Bukan hanya membuka pengajian semata tetapi lebih dari itu Abah Umar ikut berjuang mengangkat senjata melawan ketertindasan rakyat di lingkunganya ,seperti yang di rilis oleh Majalah al-Kisah no.09/4 – 17 Mei 2009 halaman 146 .
Kondisi  masyarakat dan kehidupan pada zaman itu seperti yang umumnya seluruh rakyat indonesia rasakan bukan hanya kesewenang wenangan , penindasan namun juga masyarakat telah jauh dalam agama bukan hanya sebatas ibadah melainkan telah sampai pada hilangnya makna dalam menjalani hidup , sehingga masyarakat telah tumbuh dengan keterbatassan bukan hanya sulit mencari makan tetapi telah menjadi masyarakat yang jauh dari agama ( Abangan )
Namun seperti yang telah di ketahui tentang sejarah kelahiran Abah umar yang tercatat dalam buku  Mencari Ridho Allah karya Abdul Khakim Maula SPd di ceritakan bahwa sewaktu masih dalam kandungan, masa masa setelah kelahiran  serta proses pendewasaan Abah Umar penuh dengan Khowarik atau Karomah yang sudah ada melekat dalam diri Abah Umar . Hal ini menegaskan tentang derajat kewalian Abah Umar  sebagai orang mulia yang di pilih oleh Allah SWT sebagai penerus Kholifaturrosul seperti para wali wali qutub yang telah wafat sebelumnya,seperti Sunan Gunung Jati serta Syekh Abdul Qodir Jaelani raja para wali dan wali qutub di zamanya. ( Bagi yang meyakini )
Abah Umar
Para pengikut tuntunan Abah umar memiliki banyak kisah spritual yang membuat merasa begitu nikmat, begitu beruntung, begitu istimewa hingga begitu taklid dalam mengikuti seluruh pedoman hidup dan tata cara ibadah yang  di ciptakan oleh Abah Umar yang berlandaskan Al Qur’an Hadits Ijma dan Qias berfaham Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang sesuai dengan kondisi spritual masyarakat ( pengikutnya ) yang haus akan ketenangan, ketentraman dan mendalami syahadat dengan mengistiqomahkan  dua kalimat syahadat dan sholawat yang bertujuan memperbarui iman dan islam , ketetapan iman islam di alam kubur ,menghancurleburkan akar akar kemusyrikan serta memohonkan  ketetapan sebagai ummat Nabi Muhammad dan keselamatan di dunia dan akherat
Menghadapi kondisi masyarkat petani dan abangan yang buta huruf  yang pasti tidak mengerti aksara arab, Abah Umar membuka pengajian , pencerahan dengan metode syair atau nadzom yang pada zaman itu lebih mudah di mengerti dan resapi hingga tumbuh kesadaran bagi para pengikutnya untuk selalu menjadi manusia yang gemar dan menikmati hidup taat ibadah 
Ngaji  Qur’an Angel pisan ngertenane
Yen wis ngerti angel pisan ngelakonane
Syair atau nadzom sering di bacakan di sela sela acara wirid bersama ( Auradan ) pada waktu setelah sholat dan tawasul
Melalui santrinya yang bernama Kyiai Mudrik lantunan nadzom menggugah semangat dalam beribadah , beberapa teks syair nadzom adalah sebagai berikut :
Muhaiminan barisane ingkang lempeng
Eling Allah Rosulullah ingkang mancleng
Mancleng ati rasa obah ning pangeran
Mata ningal Rosulullah ning hadepan
Muhaiminan madep ngadep kanjeng Nabi
Kepengen maris ning Nur e kanjeng Nabi
Nur e kanjeng nabi kang bagi kanjeng nabi
Yen kebagi bagen mlarat tetep sugih
Kang aran sugih bunga susah eling Allah
Serta manut perentahe Rosulullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar