Tahun 1920an kondisi di mana bangsa indonesia pada umumnya sedang
berada dalam keterpurukan akibat penjajahan koloniaslisme yang ber abad
abad , begitupun masyarakat cirebon khususnya di desa panguragan
cirebon , tempat di mana Al Habib Umar Bin Ismail Al Yahya atau yang
lebih di kenal dengan Abah Umar Panguragan di lahirkan dan syiar.
Bukan hanya membuka pengajian semata tetapi lebih dari itu
Abah Umar ikut berjuang mengangkat senjata melawan ketertindasan rakyat di
lingkunganya ,seperti yang di rilis oleh Majalah al-Kisah no.09/4 – 17 Mei 2009
halaman 146 .
Kondisi masyarakat
dan kehidupan pada zaman itu seperti yang umumnya seluruh rakyat indonesia
rasakan bukan hanya kesewenang wenangan , penindasan namun juga masyarakat
telah jauh dalam agama bukan hanya sebatas ibadah melainkan telah sampai pada
hilangnya makna dalam menjalani hidup , sehingga masyarakat telah tumbuh dengan
keterbatassan bukan hanya sulit mencari makan tetapi telah menjadi masyarakat yang
jauh dari agama ( Abangan )
Namun seperti yang telah di ketahui tentang sejarah
kelahiran Abah umar yang tercatat dalam buku Mencari Ridho Allah karya Abdul Khakim Maula SPd di ceritakan bahwa sewaktu masih dalam kandungan, masa masa
setelah kelahiran serta proses pendewasaan Abah Umar penuh dengan
Khowarik atau Karomah yang sudah ada melekat dalam diri Abah Umar . Hal ini
menegaskan tentang derajat kewalian Abah Umar
sebagai orang mulia yang di pilih oleh Allah SWT sebagai
penerus Kholifaturrosul seperti para wali wali qutub yang telah wafat
sebelumnya,seperti Sunan Gunung Jati serta Syekh Abdul Qodir Jaelani raja para
wali dan wali qutub di zamanya. ( Bagi yang meyakini )
Abah Umar |
Para pengikut tuntunan Abah umar memiliki banyak kisah
spritual yang membuat merasa begitu nikmat, begitu beruntung, begitu istimewa hingga
begitu taklid dalam mengikuti seluruh pedoman hidup dan tata cara ibadah
yang di ciptakan oleh Abah Umar yang
berlandaskan Al Qur’an Hadits Ijma dan Qias berfaham Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang
sesuai dengan kondisi spritual masyarakat ( pengikutnya ) yang haus akan
ketenangan, ketentraman dan mendalami syahadat dengan mengistiqomahkan dua kalimat syahadat dan sholawat yang
bertujuan memperbarui iman dan islam , ketetapan iman islam di alam kubur ,menghancurleburkan
akar akar kemusyrikan serta memohonkan ketetapan sebagai ummat Nabi Muhammad dan
keselamatan di dunia dan akherat
Menghadapi kondisi masyarkat petani dan abangan yang buta
huruf yang pasti tidak mengerti aksara
arab, Abah Umar membuka pengajian ,
pencerahan dengan metode syair atau nadzom yang pada zaman itu lebih mudah di mengerti
dan resapi hingga tumbuh kesadaran bagi para pengikutnya untuk selalu menjadi
manusia yang gemar dan menikmati hidup taat ibadah
Ngaji Qur’an Angel
pisan ngertenane
Yen wis ngerti angel pisan ngelakonane
Syair atau nadzom sering di bacakan di sela sela acara wirid
bersama ( Auradan ) pada waktu setelah sholat dan tawasul
Melalui santrinya yang bernama Kyiai Mudrik lantunan nadzom
menggugah semangat dalam beribadah , beberapa teks syair nadzom adalah sebagai
berikut :
Muhaiminan barisane ingkang lempeng
Eling Allah Rosulullah ingkang mancleng
Mancleng ati rasa obah ning pangeran
Mata ningal Rosulullah ning hadepan
Muhaiminan madep ngadep kanjeng Nabi
Kepengen maris ning Nur e kanjeng Nabi
Nur e kanjeng nabi kang bagi kanjeng nabi
Yen kebagi bagen mlarat tetep sugih
Kang aran sugih bunga susah eling Allah
Serta manut perentahe Rosulullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar